1.
PULAU JAWA
1.1
Budaya
Indonesia
mempunyai banyak sekali budaya yang menjadi ciri khas, keberanekaragaman budaya
indonesia ini dipengaruhi oleh letak geografis dan etnis, mengingat etnis
jawa yang paling dominan baik dari segi luas wilayahnya maupun populasinya
sehingga budayanyapun sangat beraneka ragam, mulai dari rumah tempat tinggalnya
yang mempunyai ciri khas (Rumah Adat), upacara adat, barang peninggalan,
kesenian, pakaian, makanan dan lain sebagainya. Budaya Jawa merupakan budaya
dari Jawa yang di jalankan oleh orang Jawa khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur
dan DI Yogyakarta. Dilihat dari luas wilayah dan banyaknya populasi suku jawa
sehingga memepengaruhi budaya yang dianutnya, dengan kata lain budaya jawa ini
di bedakan denga 3 garis besar, yakni budaya jawa timur, Jawa tengah – DI
Yogyakarta dan Banyumasan.
Kebudayaan jawa ini tidak hanya
menampilkan nilai-nilai estetika, namun budaya ini mengedepankan nilai-nilai
toleransi, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari,
tidak hanya itu budaya jawa mengangkat tinggi nilai kesederhanaan dan
kesopanan. Dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia, budaya jawa
merupkan salah satu budaya yang digemari oleh orang luar negeri. Budaya
tersebut diantanya Tari-tarian, Wayang Kulit, gamelan, sastra, Batik dan Keris,
bahkan gamelan jawa dimasukan dalam kurikulum pembelajaran Singapura, Selandia
Baru dan Amerika Serikat. Amerika Serikat dan Eropa secara rutin mengadakan
pergelaran gamelan jawa serta satu satunya sastra indonesia yang mendapat
pengakuan dari UNESCO sebagai memori dunia yaitu sastra jawa Negara Kretagama.
Tidak hanya di pulau jawa atau di 3 propinsi di jawa saja, budaya jawa terus
berkembang dan di lestarikan oleh suku jawa yang berada di luar pulau jawa. Semoga
budaya Jawa tetap lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu di masa yang akan
datang.
1.2 Tokoh
Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo (lahir di kampung Sorogenen, Solo, 26 Agustus 1963) adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia. Thukul
pernah bersekolah di SMP Negeri 8 Solo dan melanjutkan pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah
Menengah Karawitan Indonesia jurusan
tari.[1]. Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena kesulitan
keuangan. Kendati hidup sulit, ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis
dengan anak-anak kampung Kalangan, tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani di Ngawi, Jawa Timur. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap
serta dipukuli militer.
·
Pada 1992 ia ikut demonstrasi
memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT
Sariwarna Asli Solo.
·
Tahun 1995 mengalami cedera mata
kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes
karyawan PT Sritex.
·
Peristiwa 27 Juli 1998 menghilangkan jejaknya
hingga saat ini. Ia salah seorang dari belasan aktivis yang hilang.
·
April 2000, istri Thukul, Sipon
melaporkan suaminya yang hilang ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan (Kontras).
·
Forum Sastra Surakarta (FSS) yang dimotori
penyair Sosiawan Leak dan Wowok Hesti Prabowo mengadakan sebuah
forum solidaritas atas hilangnya Thukul berjudul "Thukul, Pulanglah"
yang diadakan di Surabaya, Mojokerto, Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta.
Ada
tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa,
yaitu Peringatan, Sajak Suara, dan Bunga dan Tembok
(ketiganya ada dalam antologi "Mencari Tanah Lapang" yang
diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda, pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi
tersebut diterbitkan oleh kerjasama KITLV dan
penerbit Hasta
Mitra, Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk
menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru.
1.3 Sungai
Bengawan
Solo adalah sungai
terpanjang di Pulau
Jawa, Indonesia
dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan
Ponorogo,
selanjutnya bermuara di daerah Gresik.
"Bengawan" dalam bahasa Jawa
berarti "sungai yang besar". Di masa lalu, sungai ini pernah
dinamakan Wuluyu[1],
Wulayu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda
abad ke-17. Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kabupaten yang
dilalui meliputi tiga bagian yaitu:
Wilayah Administratif
Hulu
Wilayah Administratif
Tengah
Wilayah Administratif
Hilir
1.4 Gunung
Gunung
Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia,
tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak
aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di
lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan
belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp
Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane,
dan hutan Ericaceous.
Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu,
kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo
Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak
tertinggi. Di
lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata,
terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di
sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di
kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di
dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk
keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto
1.5 Flora dan Fauna
Banten-Badak Jawa
Badak jawa atau Badak
bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili
Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke
genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai
baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini
lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak
hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil
daripada cula spesies badak lainnya. Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak
menyebar. Meski disebut “badak jawa”, binatang ini tidak terbatas hidup di
Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di
India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya
sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada
di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.
Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa,
Indonesia. Karenanya tak heran jika hewan ini dijadikan fauna khas Provinsi
Banten.
Salak
Condet –DKI Jakarta
Salak
adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala
(Min., Mak., Bug., dan Thai). Dalam bahasa Inggris disebut salak
atau snake
fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake
fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Berdasarkan
kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah
spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah salak Sidimpuan dari
Sumatera Utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh dari Yogyakarta dan
salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI Jakarta.
1.6 Hasil
Fosfat
terbentuk dari persenyawaan pada kotoran kelelawar yang tercampur dengan dengan
batu kapur yang sangat diperlukan dalam industri pupuk. Penambangan fosfat
banyak terdapat di Bogor, Pangandaran (Jawa Barat) dan Gombong, Purwokerto,
Jepara, Rembang, bojonegoro (Jawa Tengah).
Barang
tambang Indonesia berupa bijih besi cukup banyak tersebar di wilayah
Indonesia, Cilacap pasir besi (Jawa Tengah), Cilegon (Banten). Pengolahan bijih besi
dilakukan oleh PT Krakatau Steel, Cilegon – Jawa Barat.
1.7 Lagu
Lirik
Lagu Lir-ilir
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak sengogo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak iyo…
*Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah sebagai berikut :
Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk
menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru. Disini disebut anak gembala karena oleh
Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa
Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian taqwa kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT. Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih
mempunyai banyak waktu luang dan jikaada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak sengogo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak iyo…
*Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah sebagai berikut :
Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk
menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru. Disini disebut anak gembala karena oleh
Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa
Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian taqwa kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT. Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih
mempunyai banyak waktu luang dan jikaada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya
.
1.8 Tempat Wisata
Telaga Sarangan yang
juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami
yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan,
Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya
sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18
hingga 25 derajat Celsius,
Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Telaga Sarangan merupakan obyek wisata
andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel
kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata,
pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda
mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas
obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar
wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman. Keberadaan 19 rumah makan di sekitar
telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu.
Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir
telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan
khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan
adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk
suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk
makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk
dari nasi). Telaga Sarangan juga
memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada sekitar 51 perahu motor dan 13 becak air
yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga. Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting
tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di
pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam
pergantian tahun. Pemkab setempat
tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan
obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan
pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan
selesai tahun 2007. Obyek wisata
ini dapat ditempuh dari Kota Magetan
1.9 Pabrik
PT. Guwatirta Sejahtera
Merupakan
sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri AMDK ( Air Minum Dalam Kemasan )
yang mulai dirintis sejak tahun 2007, diawali ketika PT Guwatirta Sejahtera
diakuisisi oleh Rosalia Indah Group. Seiring dengan berjalanya waktu, setapak
demi setapak namun pasti kini kami mulai dikenal, dipercaya untuk tumbuh dan
berkembang menuju sebuah kedewasaan untuk memberikan produk air minum
berkualitas terbaik yang diolah dari mata air dari lereng Gunung Lawu untuk
pelanggan kami,
Berkantor pusat pemasaran di Jl.
Raya Solo-Sragen Km 7.5 Jaten Karangayar, Jawa Tengah, kami memiliki area
pemasaran yang sudah cukup luas meliputi wilayah Madiun, Ponorogo, Pacitan,
Magetan, Ngawi, Blitar, Tulungagung, Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo,
Wonogiri, Klaten, Semin serta Yogyakarta yang menjamin semua kebutuhan akan air
yang sehat bagi kita semua.
Dengan di dukung pabrik seluas 5.000 m ² dengan mesin terbaru berkapasitas
produksi ribuan box per hari, puluhan armada pengiriman serta di dukung oleh
beberapa mitra kerja yang profesional di bidangnya, kami siap melayani
kebutuhan anda akan air minum berkualitas yang berstandar SNI dan BPPOM.