Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 08 Februari 2014

Kerjasama Indonesia Dengan Negara Lain Dalam Berbagai Bidang


A.   Kerjasama Dalam Bidang Pengembangan Dengan Jerman
         Indonesia adalah negara mitra global Jerman. Kedua negara menjalin kerjasama dalam G-20 yaitu 20 negara Industrie dan Berkembang terpenting. Jerman mendukung kerjasama selatan-selatan serta upaya Indonesia berkerjasama dengan negara-negara dengan pertumbuhan kecil dalam forum kerjasama segitiga. Kementerian Luar Negeri Jerman memperhitungkan Indonesia sebagai negara pemrakarsa global.

Kerja sama Jerman-Indonesia ini mengikuti cita-cita pembangunan global yang berkelanjutan dengan poin-poin inti berikut:
·         Pertumbuhan ekonomi yang produktif
·         Keadilan sosial
·         Keberlanjutan ekologis.
Indonesia sendiri mengartikan kata terbarukan dan keseimbangan pembangunan dengan istilah: pro Pembangunan, pro Tenaga kerja, pro orang miskin dan pro lingkungan (pro growth, pro jobs, pro poor and pro environment). Dasar-dasar ini menunjukan kesepahaman yang besar.

Kerja sama pembangunan Jerman disesuaikan dengan sasaran pembangunan milenium PBB dan dengan strategi-strategi pengentasan kemiskinan yang dikembangkan oleh negara mitra. Jerman dan Indonesia telah menyepakati dalam hal ini dengan  apa yang telah ditentukan untuk kriteria bantuan yang berarti yang telah ditetapkan di Busan (Korea) 2011. Indonesia mendapatkan tugas mengkoordinasi partner-partner pembangunannya.

Fokus portofolio kerja sama pembangunan bilateral pada tiga titik berat:
1.      Perubahan iklim dan pembangunan
2.      Pengembangan sektor swasta
3.      Tata pemerintahan yang baik/desentralisasi

Perubahan Iklim dan pembangunan yang berkesinambungan
Jerman mendukung Indonesia dalam merealisasikan rencana aksi iklim nasional, regional dan sektoralnya. Dalam pada itu, Kerja Sama Pembangunan Jerman khususnya mempromosikan bidang-bidang „lingkungan dan perlindungan lingkungan“, „pengurangan emisi dalam lalu lintas kota“ serta ,hutan dan perlindungan iklim“. Dalam sub-sektor „hutan dan perlindungan iklim“ pengalaman bertahun-tahun Kerjasama Pembangunan Jerman dalam pengelolaan hutan di Indonesia akan dijadikan acuan. Di sini Kerjasama Pembangunan Jerman memberikan bantuan dalam pelaksanaan pengurangan emisi yang dihasilkan dari proses penebangan serta pengunahan lahan hutan secara salah  yang secara singkat disebut dengan  REDD. Hajat hidup  jutaan manusia di Indonesia yang menggantukan diri dari hasil Hutan, dapat dilindungi, sekaligus Hutan sebagai, daerah resapan air dan Biodiversitas, keanekaragaman hayati Hutan dapat tetap terjaga. Sistem yang dipersiapkan untuk pelestarian  Hutan menyertakan suatu mekanisme Pendanaan Internasional yang dikenal dalam akronim REDD+ pada Konfrensi Iklim. Di bidang lingkungan dan perlindungan iklim serta pengurangan emisi dalam lalulintas kota, pemerintah Indonesia akan mendapatkan bantuan dalam menerapkan strategi jangka panjang pengembangan bahan bakar kandungan karbonnya sedikit. Selain itu akan ditingkatkan juga pelatihan tenaga pimpinan untuk mengembangkan pendekatan-pendekatan solusi yang sifatnya global dan berkelanjutan.

Pembangunan Sektor Swasta
Tujuan sentral lain dari Kerja Sama Pembangunan Jerman dalam konteks sasaran pembangunan milenium adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi yang secara sosial seimbang. Dengan tujuan ini diharapkan sebanyak mungkin orang bisa berpartisipasi aktif dalam kehidupan ekonomi. Syarat dasar untuk itu adalah sektor swasta yang mampu bersaing dan akses masyarakat luas terhadap pendidikan. Tersedianya tenaga kerja yang terlatih baik dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting bagi kemampuan bersaing perusahaan. Oleh karena itu, kontribusi Jerman di Indonesia difokuskan pada peningkatan sektor ekonomi swasta dan pendidikan kerja/pasar kerja. Dalam hal ini yang dikedepankan adalah pengembangan perusahaan kecil dan menengah.

Tata kelola pemerintahan yang baik/desentralisasi
Dalam hal ini pelayanan umum beraada pada titik utamanya. Desentralisasi dan demokratisasi merupakan dua istilah kunci karena lambat laun struktur-struktur lama yang otoriter akan tergantikan oleh proses-proses partisipatif. Kerja Sama Pembangunan Jerman telah mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan desentralisasi dan menciptakan kerangka hukum pada bagian-bagian penting dan telah menguatkan kemampuan pegawai pemerintah daerah dengan capacity building.

Indonesia telah dengan konsekwen menurunkan hutang luar negerinya. Dalam tataran internasional ia sekarang berada pada angka yang rendah yaitu sekitar 25% dari PDB.  Ada enam cara dalam konteks debt-swap yang merupakan prakarsa dari Jerman. Dalam upaya mendukung pelestarian alam, dalam bidang Kesehatan, Pendidikan dan Pelatihan tenaga ahli terlebih dahulu di identifikasi dan dengan di biayai dengan mekanisme debt-swap.

Pemerintah Jerman berperan serta menyediakan dana khusus yang besar untuk membangun kembali propinsi Aceh dan Nias setelah bencana Tsunami yang mengenaskan pada 26-12-. Titik berat program ini adalah pembangunan rumah tinggal dan sekolah-sekolah kejuruan serta bantuan terhadap pemerintahan lokal, pelayanan kesehatan dan promosi kegiatan-kegiatan ekonomi.



B.   Kerjasama Dalam Bidang Agama Dengan Jerman
               Dari tanggal 7 - 12 April 2013 dilaksanakan Dialog Interfaith ke-3 di Indonesia. Perwakilan dari pihak Indonesia dan Jerman dari antar umat berbeda agama, peneliti dan ahli keagaman untuk dialog antar agama serta dari pihak masyarakat melaksanakan dalam hal ini bermacam proyek yang mungkin dilaksanakan bersama. Dalam pada itu delegasi Jerman di ketuai oleh Duta Besar Utusan untuk Dialog antar Budaya, Dr. Heinrich Kreft. Di Jakarta dilaksanakan pembicaraan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Bapak Wardhana dan juga dengan pihak Kementerian Agama. Di Manado dialog Interfaith Jerman – Indonesia  ke-3 tersebut dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Sinyo Harry Sarundajang.
Di samping dialog dengan titik berat pada persoalan pendidikan yang mendukung pluralitas antar agama, Duta Besar Kreft dan delegasi Jerman juga melaksanakan diskusi mengenai pluralitas antar agama di Universitas Sam Ratulangi. Delegasi juga mengunjungi satu dari dua Synagog Yahudi yang terdapat di Indonesia. Pada tahun 2014 dialog antar keagaman ini akan diteruskan di Jerman.


C.  Kerjasama Dalam Bidang Perdagangan Dengan Cina
           Pemerintah Indonesia mengatakan kerja sama ekonomi dengan Cina yang ditandatangani oleh petinggi kedua negara di Jakarta hari Rabu (02/10) merupakan penanda dimulainya sebuah era baru.
           Kerjasama Indonesia dan Cina yang selama ini didominasi oleh perdagangan saat ini sudah mulai bergeser ke arah industrialisasi dan pembangunan non perdagangan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya menyambut baik adanya peningkatan hubungan ekonomi keduanya.
"Kita sepakat terus meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara, nilai perdagangan kedua negara yang mencapai US$51 miliar kita sepakat untuk terus ditingkatkan," kata Presiden Yudhoyono.
"Investasi Tiongkok yang yang terus meningkat kami sambut dengan baik dan bahkan Presiden Xi Jinping juga membawa delegasi bisnis yang besar dan ini tentu baik bagi kemitraan antara dunia usaha indonesia dengan dunia usaha Tiongkok untuk kerjasama di masa datang.”

            Presiden Yudhoyono mengatakan selain perdagangan dan investasi, Indonesia dan Cina menandatangani kerjasama di bidang industri, infrastruktur, tranportasi energi dan keuangan serta pariwisata. Sementara Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan nilai kerjasama yang disepakati kali ini mencapai lebih dari US$ 30 miliar.
             
           "Ini merupakan era baru dari hubungan Indonesia dan Cina yaitu dari sebelumnya yang didominasi oleh trading dan sekarang masuk ke era industrialisasi dan pembangunan non trading," kata MS Hidayat kepada Wartawan BBC Indonesia, Andreas Nugroho. "Mudahan-mudahan kerjasama ini memperbaiki neraca pembayaran kita karena jika dia investasi maka FDI (Foreign Direct Investment) masuk."



Dorong Cina berinvestasi
          Presiden Xi Jinping juga melihat bahwa kerjasama kedua negara akan terus diperluas ke berbagai bidang.  "Tiongkok berupaya mendorong kerjasama pragmatis yang mendorong kesejahteraan bersama. Kedua negara selama ini punya kepentingan luas mulai investasi, infrastruktur dan energi."

           Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai investasi Cina ke Indonesia pada Kuartal I 2013 nilainya mencapai US$ 60,2 juta dari 99 proyek yang dijalankan. Sedangkan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Cina pada Semester I 2013 mencapai US$ 10,09 miliar.

          "Ini merupakan era baru dari hubungan Indonesia dan Cina yaitu dari sebelumnya yang didominasi oleh trading dan sekarang masuk ke era industrialisasi dan pembangunan non trading", MS Hidayat. Namun Cina masih menjadi pihak yang diuntungkan dari kerjasama kedua negara.

              Data Badan Pusat Statistik pada awal Agustus lalu menunjukkan impor dari Cina pada Januari-Juni sebesar 14,4 miliar dollar AS , sedangkan ekspor Indonesia ke Cina pada kurun waktu yang sama sebesar 10,1 miliar dollar AS. Data ini sekaligus menunjukan Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dengan Cina sebesar 4,3 miliar dollar AS.

              Kalangan pengusaha mengatakan Pemerintah Indonesia harus memanfaatkan pertemuan ini untuk mendorong Cina melakukan investasi dalam jumlah lebih besar. "Pemerintah harus bisa menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Cina, jadi saya harap Cina datang membawa investasi di Indonesia dan tidak hanya membeli bahan mentah saja dari kita," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofyan Wanandi.


D.  Kerjasama Dalam Bidang Budaya Dengan Jerman

Jerman Mendukung Restorasi Borobudur

Pada tanggal 3 Juli 2013 Ibu Heidrun Tempel, Wakil Duta Besar Jerman di Jakarta dan Bapak Dr. Hubert Gijzen, Direktur UNESCO - Kantor Jakarta, menandatangani sebuah kesepakatan mengenai pemberian dukungan tambahan dalam bidang restorasi pada Candi Borobudur. Hadir dalam pada itu Wakil Menteri Kebudayaan, Ibu Wiendu Nuryanti, Kepala Kantor Konservasi Borobudur, Bapak Marsis Sutopo, serta Bapak Purnomo Siswoprasetijo, Presiden PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko.

Dari dana yang berasal dari Program Pelestarian Budaya Kementrian Luar Negeri Jerman untuk tahun 2013 ini rencananya akan disediakan lagi dana sejumlah 134.000 Euro. Dana ini diantaranya akan dipergunakan untuk meneliti struktur bebatuan dari relief-relief yang sangat mengesankan, yang terdapat pada candi tersebut, agar didapat metodologi yang tepat guna bagi restorasinya. Pada dua tahun belakangan ini Jerman telah mengeluarkan dana sejumlah 146.000 Euro dalam proyek ini.
Candi berbentuk piramida yang terletak di Jawa Tengah dan telah berusia lebih dari 1200 tahun ini, sejak 1991 telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia, dan pada tahun 2010 mengalami kerusakan yang cukup parah yang diakibatkan oleh letusan Gunung Merapi. Pada pemberian bantuan darurat pertama, yang dilaksanakan atas keikutsertaan dari banyak negara serta dari pihak swasta, candi ini pertama-tama telah berhasil dibebaskan dari selimutan abu vulkanik.
Ahli restorasi terkemuka dari Jerman seperti Bapak Prof. Hans Leisen dan Dr. Esther von Plehwe-Leisen menjadi konsultan bagi pihak Indonesa dan partner-partner internasional lainnya pada pekerjaan restorasi lanjutan ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar