Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 05 September 2014

Tentang Pulau Jawa

1.                PULAU JAWA


1.1           Budaya
          Indonesia mempunyai banyak sekali budaya yang menjadi ciri khas, keberanekaragaman budaya indonesia ini dipengaruhi oleh letak geografis dan etnis, mengingat etnis jawa yang paling dominan baik dari segi luas wilayahnya maupun populasinya sehingga budayanyapun sangat beraneka ragam, mulai dari rumah tempat tinggalnya yang mempunyai ciri khas (Rumah Adat), upacara adat, barang peninggalan, kesenian, pakaian, makanan dan lain sebagainya. Budaya Jawa merupakan budaya dari Jawa yang di jalankan oleh orang Jawa khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Dilihat dari luas wilayah dan banyaknya populasi suku jawa sehingga memepengaruhi budaya yang dianutnya, dengan kata lain budaya jawa ini di bedakan denga 3 garis besar, yakni budaya jawa timur, Jawa tengah – DI Yogyakarta dan Banyumasan.

Kebudayaan jawa ini tidak hanya menampilkan nilai-nilai estetika, namun budaya ini mengedepankan nilai-nilai toleransi, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya itu budaya jawa mengangkat tinggi nilai kesederhanaan dan kesopanan. Dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia, budaya jawa merupkan salah satu budaya yang digemari oleh orang luar negeri. Budaya tersebut diantanya Tari-tarian, Wayang Kulit, gamelan, sastra, Batik dan Keris, bahkan gamelan jawa dimasukan dalam kurikulum pembelajaran Singapura, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Amerika Serikat dan Eropa secara rutin mengadakan pergelaran gamelan jawa serta satu satunya sastra indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai memori dunia yaitu sastra jawa Negara Kretagama. Tidak hanya di pulau jawa atau di 3 propinsi di jawa saja, budaya jawa terus berkembang dan di lestarikan oleh suku jawa yang berada di luar pulau jawa. Semoga budaya Jawa tetap lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu di masa yang akan datang. 



1.2           Tokoh
      
Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo  (lahir di kampung Sorogenen, Solo, 26 Agustus 1963) adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia. Thukul pernah bersekolah di SMP Negeri 8 Solo dan melanjutkan pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia jurusan tari.[1]. Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena kesulitan keuangan.       Kendati hidup sulit, ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung Kalangan, tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani di Ngawi, Jawa Timur. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli militer.
·                      Pada 1992 ia ikut demonstrasi memprotes pencemaran lingkungan oleh    pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo.
·                      Tahun-tahun berikutnya Thukul aktif di Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker)
·                      Tahun 1995 mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan PT Sritex.
·                      Peristiwa 27 Juli 1998 menghilangkan jejaknya hingga saat ini. Ia salah seorang dari belasan aktivis yang hilang.
·                      April 2000, istri Thukul, Sipon melaporkan suaminya yang hilang ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).
·                      Forum Sastra Surakarta (FSS) yang dimotori penyair Sosiawan Leak dan Wowok Hesti Prabowo mengadakan sebuah forum solidaritas atas hilangnya Thukul berjudul "Thukul, Pulanglah" yang diadakan di Surabaya, Mojokerto, Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta.
Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu Peringatan, Sajak Suara, dan Bunga dan Tembok (ketiganya ada dalam antologi "Mencari Tanah Lapang" yang diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda, pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama KITLV dan penerbit Hasta Mitra, Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru.

1.3           Sungai
Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan Ponorogo, selanjutnya bermuara di daerah Gresik. "Bengawan" dalam bahasa Jawa berarti "sungai yang besar". Di masa lalu, sungai ini pernah dinamakan Wuluyu[1], Wulayu, dan Semanggi (dieja Semangy dalam naskah bahasa Belanda abad ke-17. Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kabupaten yang dilalui meliputi tiga bagian yaitu:
Wilayah Administratif Hulu
1.                   Wonogiri, Hulu utama pertama (Daerah Tangkapan Air Gajah Mungkur)
2.                   Karanganyar
3.                   Ponorogo, Hulu utama kedua (Daerah Tangkapan Air Kali Madiun)
4.                   Boyolali,
5.                   Sragen,
6.                   Klaten
Wilayah Administratif Tengah
1.                   Sukoharjo,
2.                   Solo,
3.                   Ngawi,
4.                   Madiun,
5.                   Magetan,
6.                   Blora,
7.                   Cepu
Wilayah Administratif Hilir
1.                   Bojonegoro,
2.                   Tuban,
3.                   Lamongan, dan
4.                   Gresik




1.4           Gunung
Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi. Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto
1.5          Flora dan Fauna
 Banten-Badak Jawa
Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya. Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut “badak jawa”, binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Karenanya tak heran jika hewan ini dijadikan fauna khas Provinsi Banten.

                        Salak Condet –DKI Jakarta
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala (Min., Mak., Bug., dan Thai). Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular. Berdasarkan kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah salak Sidimpuan dari Sumatera Utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh dari Yogyakarta dan salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI Jakarta.

1.6           Hasil
Fosfat terbentuk dari persenyawaan pada kotoran kelelawar yang tercampur dengan dengan batu kapur yang sangat diperlukan dalam industri pupuk. Penambangan fosfat banyak terdapat di Bogor, Pangandaran (Jawa Barat) dan Gombong, Purwokerto, Jepara, Rembang, bojonegoro (Jawa Tengah).
Barang tambang Indonesia berupa bijih besi cukup banyak tersebar di wilayah Indonesia, Cilacap pasir besi (Jawa Tengah), Cilegon (Banten). Pengolahan bijih besi dilakukan oleh PT Krakatau Steel, Cilegon – Jawa Barat.

1.7           Lagu
Lirik Lagu Lir-ilir
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak seng
ogo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing
kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh
dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing
pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo
mengko sore
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak iyo…

*Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah s
ebagai berikut :
Sebagai umat Islam kita diminta bangun.
Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk
menumbuhkan tanaman tersebut hingga
besar dan mendapatkan kebahagiaan
seperti bahagianya pengantin baru.
Disini disebut anak gembala karena oleh
Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk
digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa
Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian taqwa kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT. Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas
ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih
mempunyai banyak waktu luang dan jikaada yang mengingatkan maka jawablah
dengan iya
.

1.8           Tempat Wisata
Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman. Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi). Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada sekitar 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga. Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun. Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007. Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan

1.9           Pabrik

PT. Guwatirta Sejahtera
Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri AMDK ( Air Minum Dalam Kemasan ) yang mulai dirintis sejak  tahun 2007, diawali ketika PT Guwatirta Sejahtera diakuisisi oleh Rosalia Indah Group. Seiring dengan berjalanya waktu, setapak demi setapak namun pasti kini kami mulai dikenal, dipercaya untuk tumbuh dan berkembang menuju sebuah kedewasaan untuk memberikan produk air minum berkualitas terbaik yang diolah dari mata air dari lereng Gunung Lawu untuk pelanggan kami,
          Berkantor pusat pemasaran di Jl. Raya Solo-Sragen Km 7.5 Jaten Karangayar, Jawa Tengah, kami memiliki area pemasaran yang sudah cukup luas meliputi wilayah Madiun, Ponorogo, Pacitan, Magetan, Ngawi, Blitar, Tulungagung, Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Semin serta Yogyakarta yang menjamin semua kebutuhan akan air yang sehat bagi kita semua.
          Dengan di dukung pabrik seluas 5.000 m ² dengan mesin terbaru berkapasitas produksi ribuan box per hari, puluhan armada pengiriman serta di dukung oleh beberapa mitra kerja yang profesional di bidangnya,  kami siap melayani kebutuhan anda akan air minum berkualitas yang berstandar SNI dan BPPOM.